GLOBALISASI
A.
Pengertian dan Proses Globalisasi
1.
Pengertian Globalisasi
Sebelum kita
mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus memahami
terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary
of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole earth.
Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau seluruh alam
jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian,
kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan yang lebih
luas.
Menurut John
Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan
kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan
bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow
mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di
bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang
globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi,
globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke
dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono
Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian
ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian
bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di
negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti
pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses
pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2.
Proses Globalisasi
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai
negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya.
Bagi Indonesia,
proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan
pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di
luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses
globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi
dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara
fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan
kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan
transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.
B.
Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia
merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri
melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita
semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam,
sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah
melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi
yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan
seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga
arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik,
dan arena budaya.
Jika masyarakat
atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang
bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi
korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi
politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi.
Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa
hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf
kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati
rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan
melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak
memihak rakyat.
Kasus serupa juga
terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan
runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya
reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan
politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya,
era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan
mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu
negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh
budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang positif
yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan
bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita
juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan
kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa
kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan
saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
C. Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari
Globalisasi
Globalisasi dalam
berbagai aspek kehidupan akan membuat setiap bangsa menjadi bagian dari sistem
nilai dunia.
Globalisasi
ekonomi memungkinkan terjadinya sinergi positif antara beberapa kelompok
ekonomi dalam negeri dengan kelompok ekonomi luar negeri. Sinergi ekonomi
positif yang berciri multilateral ini perlu diarahkan untuk tidak mematikan
kelompok-kelompok ekonomi yang sejenis di negara-negara yang beraliansi ekonomi
secara multilateral tersebut.
Secara politis,
era globalisasi dapat menumbuhkan kesadaran berdemokrasi yaitu kesadaran hak
dan kewajibannya serta kesadaran tanggung jawab dalam bernegara. Pada masa
reformasi, demokrasi telah membawa perubahan-perubahan yang besar diantaranya
pelaksanaan pemilihan umum legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan
presiden dan wakil presiden secara langsung.
Aspek negatif
globalisasi dapat dicontohkan sebagai berikut : Berhadapan dengan kekuatan
global negara-negara dunia ketiga akan sulit mempertahankan pola produksinya
dan sulit meningkatkan taraf hidupnya. Pada umumnya negara-negara berkembang
akan terperangkap dengan hutang-hutangnya yang semakin lama semakin
menggelembung.
Dari sudut
pandang politik, arus globalisasi telah mengembuskan demokratisasi di banyak
negara. Apa yang terjadi di kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap
dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban di antara sesama. Wawasan
kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
Terjadinya gejala disintegrasi ini karena penguasa atau elit politik dianggap
sudah tidak lagi memperhatikan nasib dan kepentingan rakyat. Sebaliknya,
penguasa hanya mementingkan kepentingan diri, keluarga, dan kelompoknya.
D. Menunjukkan
Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses
globalisasi yang membawa dampak positif maupun dampak negatif telah menembus ke
segala penjuru dunia tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu,
tindakan preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu
bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut.
Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif
dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang
terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui
proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh
dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua
pihak dengan penuh tanggung jawab.
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus
Global
Kita mempunyai
nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi.
Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali
dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan
yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk
bersikap adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan
Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang
dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada
bangsa Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan
dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap
kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
E. Menentukan Posisi Terhadap Implikasi
Globalisasi
1. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia
merupakan hak kodrat manusia yang bersifat universal, baik sebagai individu,
warga masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak asasi
manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di negara tertentu,
dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu
hak asasi manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya
pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara meningkatkan
kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia, mewujudkan keadilan
dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum yang berlaku.
2. Migrasi
Selain hak asasi
manusia, migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya emigrasi,
imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan menimbulkan
masalah yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan, politik,
ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Demokrasi
Demokrasi dalam
arti luas meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi
menjadi isu global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya menghormati
hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri telah
dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia
menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti memberikan
kebebasan berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan kepada
rakyat untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa
waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta kepribadian
bangsa.
4. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup
dan sumber daya alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global.
Lingkungan hidup yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya
derajat kesehatan masyarakat.
5. Perdamaian dan Keamanan
Perdamaian dan
keamanan menjadi dambaan setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya
sampai saat ini perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah
perdamaian dan keamanan telah menjadi masalah global yang tidak mungkin
diselesaikan oleh satu negara saja walaupun negara itu merupakan negara besar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara
bilateral maupun secara multilateral.
~Kesimpulan~
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global,
suatu masyarakat/negara tidak mungkin
dapat mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu
masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat dipastikan
akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan
kebodohan.
Dampak positif dan
negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia
telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan
yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai
dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak
positifnya.
Sedang dampak
negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis
yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin
terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya
Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.
Globalisasi
terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
a.
selalu meningkatkan pengetahuan
b.
patuh hukum
c.
kemandirian
d.
keterbukaan
e.
rasionalisasi
f.
etos kerja
g.
kemampuan memprediksi
h.
efisiensi dan produktivitas
i.
keberanian bersaing
j.
manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran,
di antaranya:
a.
lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b.
lembaga keagamaan;
c.
indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d.
wisata mancanegara;
e.
saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f.
lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g.
lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.
Globalisasi
berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang
dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan
status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang
sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah
terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum
siap baik fisik maupun mental.
Unsur globalisasi
yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Teknologi yang rumit dan mahal.
b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi
dan religi.
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan
kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima
masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Unsur yang mudah disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat.
b. Teknologi tepat guna, teknologi yang
langsung dapat diterima oleh masyarakat.
c. Pendidikan formal di sekolah.
Modernisasi dan globalisasi membawa dampak
positif ataupun negatif terhadap perubahan Sosial dan budaya suatu masyarakat.